Google Translate

Jumat, 01 April 2011

THE LAST SM*SHBL@ST


It's my first fans fiksi story... Don't miss it!!!


KETIKA…

Kisah ini terjadi setelah 5 tahun mendatang…
Sejak dari 5 tahun Boyband SM*SH mulai berkiprah didunia music.

Bukan hanya di Indonesia, kini (febuary 2015) Sm*shblast(nama kumpulan Pengemar SM*SH) ada diberbagai Negara di asia.
Bahkan beberapa yang diluar Asia. Sebut saja yang di Australia, India dan beberapa yang lainnya.
Bahkan semua personel SM*SH lebih sering keliling asia untuk melakukan konser tour dari pada dinegeri kita sendiri sejak tragedi 1 tahun yang lalu.
Kini semua personel SM*SH bukan kelompok remaja atau artis pendatang Baru lagi seperti 5tahun yang lalu. Music mereka sudah sangat matang, style mereka juga sudah memiliki karakter boyband Asia yang tersendiri dengan designer profesinal pribadi, bahkan mereka sudah punya 5 album yang merambah kedalam dunia music dan Go International. Khususnya di Asia saat ini. Pertumbuhan mereka yang matang bisa kita lihat secara fisik mereka adalah badan semakin berbentuk atletis dan sixpack karena lebih ketatnya mereka fitness dan latihan dance. Ditambah reza yang memelihara jenggot dan kumis tipis seperti actor Fahri Aclbar, Ilham yang rambutnya kini hampir botak seperti pesepak bola david beckham, Rangga rambutnya yang tambah gondrong seperti justin bieber, Rafael pun gondrong seperti rambut jerry yan di meteor garden dan perubahan-perubahan kecil lainnya yang terjadi pada para personel SM*SH yang membuat imej mereka bukan hanya sekedar kumpulan cowok2 imut lagi, mereka kini kelihatan sangat gentle sekali dlm perform dance mereka. Meski pun banyak yang berubah, tapi personel SM*SH tidak pernah ganti personel selama 5tahun mereka berjalan. Cukup hebat bukan.
Oleh karena itu makanya mereka bisa memasuki dunia music Asia. Karena mereka sudah sepantasnya disebut seleb dunia, dengan lagu mereka yang selalu menjadi Hits di Stasiun Music Tv dibanyak Negara diAsia.

Namaku Yulio… Dan ini kisahku...



“pasti dengar lagu SM*SH lagi ya?” kataku kepada sahabatku yang sedang mendengarkan lagu lewat handfree sambil memejamkan mata menikmatinya dan berada disebelahku.
“iya… denger lagu single pertamanya dialbum kelima ini. Ga bosen-bosen!” jawabnya sambil cengar-cengir.
“ yg Judulnya Reincarnation ya?” tebakku.
“iya… apalagi pas disuara Morgan. Hmmm,,, kira2 dia masih kenal kita ga ya?”
“… “ binggung. “hmm… pasti uda lupa lah! Kan dia udah sepuluh tahun meninggalkan singkawang, dia mana ingat sapa aja teman sekolah dia. Apa lagi dia uda jadi artist Jul.”


Nah, cewek manis yang duduk dibangku pesawat sebelah saya ini adalah sahabatku sejak SMP. Namanya Julia. Sekilas namanya hampir sama denganku. Selain itu kita juga punya kesamaan yang hampir sama. Yaitu sama-sama menjadi Sm*shblast yang setia sejak 5tahun yang lalu. awalnya kami menjadi pecinta SM*SH hanya karna adanya Morgan Oey yang pernah satu angkatan SMP dan SMA ketika sekolah diSingkawang dulu dan saat ini kami didalam perjalanan menuju bandara Jakarta ke kantor management SM*SH yang sudah mendirikan kantor, ruangan pribadi kerja personel SM*SH dan Studio rekaman yang terletak didaerah Jakarta. Karna memang kebetulan tahun ini SM*SH kembali melakukan Konser di Indonesia setelah satu tahun mereka hanya mengadakan konser diluar negeri.
Ini dikarenakan kejadian tragis yang terjadi satu tahun yang lalu, pada saat konser SM*SH dialbum ke-empat mereka yang berlangsung ricuh dijakarta. Dikarenakan adanya penyerangan dari Anti SM*SH yang dari tahun ketahun juga bertambah banyak. Sehingga menyebabkan 3 sm*shblast dikeroyok dan akhirnya tewas oleh pendukung Anti SM*SH yang masih menganggap SM*SH boyband Haram/gay/homo dan tidak layak menjadi artist Indonesia, meski pun Sm*shblash Indonesia sudah menyebar luas dimana-mana dan 10xlipat lebih banyak, tapi tetep saja Anti SM*SH tetap menolak boyband SM*SH dengan membawa nama dan norma-norma agama yang mengancam-ancam akan membutuh sm*shblash yang berani membela SM*SH dihadapan mereka. Lewat berita tv, lewat twitter facebook dan media lainnya.
Saat itu perperangan antara anti SM*SH dan Sm*shblast terjadi ricuh dan mengemparkan disemua media massa dan jejaring social beberapa bulan. Hingga sampai saat ini sudah tidak ada lagi terjadinya pro dan kontra lagi tentang boyband SM*SH. Hingga akhirnya SM*SH kembali mengadakan konser di Indonesia untuk konser Album ke-5 Reincarnation.
Didalam hatiku resah ketika duduk didalam taxi menuju tempat konser, karena teringat tragedi tahun lalu. Sebenarnya aku tidak terlalu ingin datang kekonser ini yang sangat jauh dari tempat tinggal kami, hanya saja demi mewujudkan keinginan Julia. Apa pun aku rela. Sebab aku tidak ingin kehilangan dia.
“Jul… kalo misalnya tragedi tahun kemarin terulang lagi gimana?” tanyaku ragu.
“yah… ga mungkin lah…kan kemarin di tv udah diberitain. Tahun ini keamanan mereka akan dijaga lebih ketat. Lu tenang aja! Selain itu juga banyak artis2 indo yg ikutan nonton dan mereka menjaminkan aman. Tapi kalo pun iya, gw ga akan takut! Coz gw adalah Smashblast Setia!” Jawab Julia tegas sambil merapi-rapikan buku yang seperti album fans yang berisi foto2 Morgan dan SM*SH.
“sebenarnya lu nonton konser Cuma pengen ketemu ama Morgan ya Jul?” kataku sambil serius menatap mata Julia.
Julia berhenti merapikan album dan menatapku”iya! Kenapa? Lu cemburu ya? hehehehe”
“cemburu pale lu!!!” kataku lalu terdiam. Padahal sebenarnya aku sangat cemburu melihat dia terlalu obsesi dengan sosok artist yang mungkin sudah tidak mengenalnya lagi. Aku ingat ketika dia pernah menolakku waktu lulus sekolah hanya karna dia suka Morgan. Lalu dia bilang Morgan pernah menyatakan perasaannya sebelum berangkat kuliah dijakarta. Tapi dia belum menjawabnya ketika itu. Aku sudah tidak tahu apakah alasannya fiksi atau nyata.
“Yulio… kan nanti setelah konser. Ada pemilih 7 smashblast setia untuk nge-date 1 harian bareng personel SM*SH dihari valentine minggu depan. Lu ikut ya? Itu kesempatan gw buat ketemu Morgan” cerita Julia yang berhidung mancung dan bermata indah.
“ikut dunk…” jawabku ikut semangat.
“emank kamu mau nge-date ama siapa yulio? Kan kamu cowo?” Tanya Julia polos sambil melihatkan semua giginya yang rapi.
“ama kamu aja ya? Hahahahaaa”
Konser berlangsung lancar dan meriah… kami beruntung berada didepan karena datang jauh lebih awal dari pada yang duduk ditengah. Sehingga kami bisa melihat dengan jelas wajah2 mereka. Tapi disini sangat berisik, semua sm*shblash dari belahan mana pun berteriak histeris secara terus2an seperti burung2 yang kelaparan ketika ditaburi makanan. Begitu juga Julia. Aku senang sekali karna duduk paling dekat dengan dia sehingga aku bisa terus2 menatap senyumnya yang seolah tidak akan pudar. Apalagi ketika personel SM*SH mulai keluar.
Aku tidak bisa melihat wajah2 orang disekitarku lagi terkecuali Julia. wajah2 mereka seperti wajah2 semut disarang. Yang aku tau dari atas belakang sampai kebawah paling depan semua tempat duduk full. Bahkan masih banyak yang berdiri. Lalu aku lihat di belakang tepat pintu masuk diatas ada 5 orang yang bertopeng kupluk hitam, yang terlihat hanya sepasang mata saja. aku curiga, apakah mungkin itu adalah Anti Sm*sh. Akankah tragedy terulang. Tiba2 aku dengar suara personel Sm*sh dari depan panggung.
“saat ini kami akan membawakan lagu pertama kami diSM*SH. Ini single pertama kami dialbum pertama SM*SH” kata Bisma yang sepertinya menjadi juru bicara diSm*sh.
“dan kami mohon maaf karna dilagu ini Rafael tidak bisa ikut. Karna kakinya terkilir atau keseleo” tambah rangga.
Ilham baru mau lanjutkan berbicara, para pengemar Ilham langsung berteriak kegirangan. Akhirnya ilham hanya tersenyum saja.
“lagu ini berjudul…” sambung Morgan.
“Iiii…. HEARTTT…. YOU…” teriak semua personel serentak dengan semua penonton yang membuat aku melupakan rasa takut dan orang yang mencurigakan itu.
Tuhan,,, ijinkanlah aku untuk terus bisa melihat senyum dan tawa Julia seperti hari ini. Aku sungguh tidak ingin kehilangan dia. Meski pun dihatinya tidak selalu ada aku.
Tapi… aku ingin dia tahu… bahwa rasa ini tidak pernah berubah…
I heart you Julia…
Sepertinya aku mendengar suara ledakan atau sejenisnya ditengah-tengah lagu ini. Tapi kurang jelas karena suara music dan teriak2 kan para smashblast sangat kencang. Tapi sepertinya suara itu dari belakang. Aku mulai menoleh kebelakang dan melihat suasana tempat duduk yang sepertinya berbeda dari sebelumnya. Penonton yang dibelakang mulai berlarian. 5 orang bertopeng hitam itu berjalan semakin kedepan. Tiba-tiba seseorang melemparkan sebuah microphone kepada salah satu dari yg betopeng itu. Music berhenti dan para personel pun berhenti menari.
“siapa disini yang mau mati???” kata sitopeng hitam itu.
“siapa disini yang mau mati untuk artis anda?””
“siapa disini yang memuja mereka???” sambil menunjuk ke arah personel SM*SH yg mematung diri didepan panggung karna kaget.
“HAHHH???”
‘DuuaaaAAARRR’ suara pistol ditembakan sekali lagi keudara. Dan orang-orang berlomba-lomba belari-lari keluar gedung menuju pintu keluar seperti terjadi sebuah gempa dibioskop. Orang-orang menghilang dengan cepat. Suasana ricuh sekali, terdengar banyak yang menangis dan berdoa.
Aku yang sedang bingung segera menarik tangan Julia.
“ayo kita pergi, jul!”
“tidak… aku tidak boleh pergi.” jawab Julia bertahan.
“hei… lu gila ya Jul? kita bisa ditembak sama mereka…”
“aku ingin bertemu morgan sebentar. Ada yang ingin aku sampaikan…”
“Julia…”
“please… biarkan aku disini…”
Aduh… aku pergi ngga ya? Pergi… engga… pergi… engga… gumamku dalam hati.
Aku mulai binggung melihat bangku-bangku disekelilingku kosong semua. Tapi aku bertahan disini. Bertahan untuk Julia. Aku tidak boleh pergi.
Ternyata didepanku ada beberapa orang yang bertahan. Mereka bisa dihitung dengan jari, kira-kira Sekitar dua puluhan orang.
“oke! SM*SH kalian boleh lanjutkan konser kalian… kami telah memisahkan fans munafik kalian dan inilah Smastblast setia kalian…” kata sitopeng yang masih memegang pistol hitam tangannya.
Salah satu sitopeng itu membuka topengnya dan berkata, “terima kasih atas kesetiaan kalian kepada kami… kalian patut mendapat penghargaan… kalian akan dijadikan peserta pemilihan smashblast setia, 7 yang berungtung akan nge-date 1harian dengan idola kalian masing-,masing.
Para smashblast yang tersisa 25 orang yang tadinya shock menjadi senang dan berteriak” Rafael… thank you…”
Lalu Rafael pun naek kepanggung setelah membuang topengnya dan sisa 4 orang bertopeng itu berjalan menuju pintu. Satu-satunya sitopeng yang memegang pistol sekali lagi menembakkan pelurunya ke udara dan berteriak
“Music!!! Let’s play!!!”.
Segera lagu I heart you kembali dinyanyikan. Tetapi seekor burung yang tertembak jatuh tepat dikepala sipenembak. Sungguh konyol sekali... ckckck…
“you know me so well… girl I need you… girl I love you… girl I heart you” nyanyian terdengar nyaring sekali meski penontonnya sudah tinggal dua puluhan.
Besoknya kami semua diseleksi untuk menjadi smashblast setia. Sepertinya semua peserta yang ikut adalah wanita, hanya ada 2orang laki-laki saja termasuk aku. Kita diberikan lembar Tanya jawab seperti saat ujian. Aku dan Julia berusaha menjawab pertanyaan dengan serius, tetapi ketika membaca pertanyaan terakhir aku binggung sekali, padahal pertanyaan terakhir adalah penentu apakah aku akan dimasukan ke test berikutnya.
Pertanyaannya:
“jika kamu terpilih menjadi salah satu sm*shblast setia, maka kamu akan memilih siapa sebagai pasangan idola kamu untuk dating divalentine ini???”
Oh my God! Pasti ga ada cowo yang bisa terpilih dalam hal ini. Karena aku ingin terus bersama Julia aku memutuskan memilih Morgan. Selain itu Morgan juga teman sekelasku. Pasti dia kenal aku. Hmmm… akhirnya waktu habis.
Ternyata setelah itu aku, Julia dan 3 cewek fans morgan dikumpulkan dalam satu ruangan untuk dilombakan dan dipilih hanya satu saja sebagai pasangan dating buat Morgan. Semua panitia penyelenggara didalam ruangan itu menatapi aku dengan aneh. Begitu juga 3 cewek di belakangku. Aku tau apa yang ada dipikiran mereka. Tapi aku tidak peduli. Karena ku lakukan itu untuk bersama-sama Julia. Didalam ruangan itu ada 5 peserta yang duduk dibangku berlomba memasukan batu mutiara yang didalamnya berinisial huruf-huruf abjad, tugas kami menyusun batu warna-warni itu kedalam sebuah benang kalung lewat jarum kecil membentuk kalung(liontin) nama berinisial ‘morgan oey SM*SH’ dengan secepat dan serapi mungkin. Aku dan Julia duduk dibangku paling depan bersebelahan.
Ketika lomba baru dimulai, aku dan Julia terganggu dengan seorang cleaning service berkaki pincang yang ada diluar ruangan itu, ia sibuk membersihkan dinding disetengah tangga. Konsen kami semakin terganggu ketika kaki cleaning service seperti tidak kuat berdiri ditangga kayu itu. Aku melihat Julia terus memperhatikan orang itu. Julia seperti ingin berhenti memasukan batu itu. Tapi aku mencegahnya, karna aku tau dia sangat ingin menang dalam hal ini. Apalagi ke-3 peserta dibelakangku terus begitu berusaha menyelesaikan tugas ini.
“ayo Julia… tetap semangat! Biarkan orang itu. Kamu Bisa Julia!” kataku melihat dia sudah memasukkan huruf O, E, Y dan…
Tangga kayu itu tiba-tiba patah dan cleaning service tua itu terjatuh dari ketinggian 3 kaki dan berguling ke anak-anak tangga kebawah. Julia langsung berlari keluar melihat orang itu, karna tidak ada seorang pun disana yang menolongnya.
“Julia… jangan… kamu akan Gagal Julia” kataku sambil terus berusaha menyelesaikan susunan sampai selesai. Berharap jika Julia yang Gagal. Maka jika aku menang aku akan memberikan kesempatan ini kepada Julia. Tapi ketika aku memasukkan huruh*(bintang), sudah ada peserta dibelakangku yang berteriak girang sebagai penyelesai pertama. Lalu aku pun meninggalkan tugas itu menghampiri Julia yang ada ditangga bawah. Aku melihat Julia sudah selesai membalut luka dilengan cleaning service itu dengan syal yang tadi dipakainya. Lalu dengan tampang putus asa meninggalkan orang itu.
Aku menghampiri Julia, lalu melihat cleaning service dibelakangnya. sepertinya orang itu terus menatapku, hmmm… sosok yang tidak asing. Aku menghampirinya dan biarkan Julia berjalan sendiri.
“kamu gak apa-apa kan mas?” tanyaku pada cleaning service itu.
“YULIO….” Kata orang itu yang memakai topi yang menutupi matanya.
“Iya… koq bisa tau?”
“koq kamu bisa disini?” sambil menaikan sedikit topinya keatas.
“Mor….(dengan nada kenceng) gannnn… (dengan nada pelan)”
“Sssst…. Jangan sampai kedengaran cewek tadi ya?”
“cewek tadi?”
“iya… cewek yang barusan balut luka aku…”
“dia itu… “kataku terhenti. Aku aneh aja, kenapa dia bisa ingat aku tapi lupa ama Julia. Padahal kan kita sering main bersama dulu. Tadinya niatku ingin kasih tau morgan kalo itu adalah Julia temen sekelas kami. Tapi… sudahlah…
Julia memasuki Ruangan lomba itu untuk mengambil tasnya, tapi disambut tepuk tangan oleh panitia diruangan itu. Aku menyusul dan ikut kaget.
“selamat Julia. Kamu adalah pemenang sebagai pasangan Morgan dalam nge-date with SM*SH!” kata ketua panitia.
“Hah…?” Tanya Julia Bingung.
“ Karna yang dicari Morgan adalah cewek berhati Mulia seperti kamu ini. Bukan yang berusaha karna ada maunya.” Jelas panitia.
“oh ya… ?” seru Julia lalu membalikan badan dan memelukku senang, yah… seperti itulah juga perasaanku saat ini.
“selamat ya…”dukungku.
“ini undanganmu untuk besok ya… makan siang direstoran Korea food dan kencan seharian bersama Morgan. Ingat ya, besok pagi jam 8 kamu sudah harus sampai dihotel undangan itu, gaun dan lainnya sudah kami persiapkan”
“makasih bu panitia… heheheheheee” tutup Julia.
Besoknya, direstoran yang berdinding kaca itu aku melihat ada 7 cewek cantik yang sedang duduk menunggu ketujuh personel SM*SH datang, dengan meja pasangan masing. Aku hanya bisa melihat dari luar restoran. Karena tidak diperbolehkan masuk. dimeja Julia dia sedang sibuk mengeluarkan kotak perhiasan berwarna coklat dan dipakaikannya perhiasan itu kelehernya. Lalu semua personel masuk dan mengobrol hangat dengan pasangannya.
“halo… Julia… nice to meet you…” sapa Morgan ramah dengan senyuman manis yang bisa membuat Julia terbang kelangit ke-7.
“Morgan… I miss so much…” peluk Julia.
Morgan tersenyum senang lalu ia tak sengaja melihat liontin yang ada dileher Julia. Dia melepaskan pelukannya dan mencoba menatapi wajahnya dengan jelas.
“Julia… Julia lemon kan? Wah cantik sekali kau saat ini…”
“iya morg… gila lu udah sombong banget ga kenal aku ya…”
“bukan gitu… kamu didandan seperti ini, aku jadi ga bisa kenali loh… hahahaha…”
Mereka mengobrol dan mengenang masa2 mereka bersahabat diSMP sampai SMA sambil membuka album foto mereka bertiga dulu. Album yang sudah disedia Julia dari awal. Lalu Julia pun masuk kepertanyaan serius yang selama ini ingin ia sampaikan pada morgan.
“morgan kamu tau ga? Aku nunggu jawaban kamu yang masih belum selesai ketika pertemuan terakhir kita. Sudah hampir 10 tahun tau…”jelas Julia.
“pertemuan terakhir ketika kamu ngasih kalung ini kamu bilang apa?”
“bilang apa? Aku bilang apa emank?”
“yang waktu hujan-hujan itu… kamu lupa?”
“seingat aku, aku pakaiin kamu liontin lemon ini dari seseorang…”
“dari seseorang? Koq jadi seseorang… ga nyambung ya?”
“iya… pada saat itu aku ingin nyampein sesuatu kekamu… tapi kamu malah memotong pembicaraannya dan akhirnya aku ga punya waktu lagi dan buru pulang, iya kan?”
“loh… enggak, saat itu kamu nembak aku. kamu bilang kamu akan pergi dan bilang kamu suka sama aku terus… kamu bilang tapi… trus tiba-tiba ada tlep lalu buru2 pulang. Nah,,, sampai saat ini aku tu penasaran sama jawaban tapi kamu ituloh… itu isinya apa?” jelas Julia panjang lebar berusaha mengingatkan morgan kejadian sepuluh tahun yang lalu.
“saat itu. Aku ingin menyampaikan bahwa selama itu aku ada perasaan suka sama kamu, tapi kamu tiba2 meluk aku dan bilang kalo kamu cinta aku. jadinya aku menjadi ragu dan gugup untuk meneruskan kata-kataku…”
“emank saat itu kamu mau bilang apa morg?”
“setelah memakai Liontin itu, sebenarnya aku ingin bilang gini sama kamu. Liontin lemon itu adalah liontin dari Yulio buat kamu. Dan setelah lu bilang lu cinta ama aku. aku pengen bilang kalo aku juga sayang sama kamu tapi sebagai seorang sahabat. Karna ada seseorang yang benar-benar mencintaimu dan yang rela berkorban untukmu… dan sedang menunggumu dibawah pohon lemon tree ditaman kita main dulu.”
“yulio…” Julia menyebut nama itu sambil mengenggam liontin lemon itu.
“Hanya saja ketika dia menelponku, dia mendengarkan dengan jelas ketika kau bilang cinta padaku saat itu. Dia menyuruhku untuk tidak melanjutkan pesannya. Terakhir sebelum aku pergi ke jakarta aku masih melihat dia sering duduk termenung dan kadang menangis dibawah pohon lemon itu.”
Julia menangis mendengar semua itu. “apakah aku salah mencintai orang…”
“sekarang belum terlambat koq! Tadi aku lihat Yulio ada didepan koq.”
Dari sisi kaca restoran bagian luar aku melihat mereka berdua begitu akrab mengingatkan kembali masa-masa ketika kami bertiga masih remaja. Kami sering memanjat pohon lemon tree dengan seragam SMP. Kita main barongsai-barongsai dari kardus bekas dan konyol lagi kita suka bikin video klip lipsing lalu upload difacebook dan tag keteman-teman sekelas. Kami begitu akrab sekali, makanya dialbum foto Julia banyak sekali foto-foto kami bertiga.


Sebab ketika sekolah dulu, aku suka sekali mengambil gambar dengan kamera hpku dan karna morgan memang ganteng dari dulu dan Julia juga cantik, maka mereka lah yang selalu jadi modelku untuk mengambil foto.


Tiba-tiba masuk hampir 10 orang yang berpakaian hitam dan bertopeng kupluk menyerang masuk kedalam restoran.
“Siapa disini yang mau mati untuk Rafael??? Buktikan kalau kalian benar-benar pengemar sejati!!!” kata pemimpi yang berbaju hitam itu dengan sebuah senjata pistol ditangannya.
“saya!” kata pasangan atau fans Rafael dengan bangga.
DUARRR!!! Tiba-tiba cewek itu tertembak didadanya dan langsung jatuh kebawah dan disambut Rafael sambil berkata” Siapa kalian semua?”
“Siapa lagi yang berani mati buat Rangga? Ayo… angkat tangan.” kata pemimpin itu sekali lagi.
Pasangan rangga juga dengan bangga dan tersenyum berdiri sambil mengatakan: “SAYA!!! SIAP!” sambil dalam hatinya bergumam. Pasti ini acara TV ya? Kameranya mana ya??? Rangga langsung menarik tangan gadis itu untuk segera duduk dan berkata. “ini bukan dari Team kami, Gladis.”
“Hah? Masa?” kaget gladis.
DUARRR!!! Sekali tertembak korban pecinta SM*SH ini. Semua berteriak histeries dan menangis.
“siapa lagi yang berani mati buat Morgan?!!!” semua mata orang tertuju keJulia.
“Hentikan!!! Hentikan semua ini! Kalian Biadab! Pembunuh!” kata Morgan dan langsung menendang tangan pemimpi Anti Sm*sh itu berharap pistolnya jatuh. Akhirnya terjadilah pertarungan antara anak-anak Sm*sh membela diri dan beberapa body guard dari menajement Sm*sh. Memang perlawanan cukup berat padahal dengan jumlah orang yang hampir seimbang, dikarenakan para kelompok Anti Sm*sh itu membawa senjata. Kursi menjadi senjata mereka satu2. Piring dan ceramic lainnya berpecahan. Kondisi restoran menjadi ricuh berat. Konyolnya si pemilik restoran terus mencatat setiap barang2 restorannya yang dirusak dan dipecahkan oleh kejadian ini dengan nominal 2 kali lipat dari harga asli.
Aku yang dari tadi berusaha memaksa untuk masuk keruangan itu, tapi tidak bisa, karena dihalangi oleh dua orang Anti Sm*sh yang berbadan besar didepan pintu. Aku sangat khawatir dengan Julia. Sepertinya ini benar2 bukan team dari Sm*sh yang terjadi seperti kemarin. Sebab sangat tidak mungkin team Sm*sh membunuh para Fans mereka.
“Saya…!!!” teriak Julia membuat kericuhan itu berhenti memperhatikan dia.
“Tidak Julia… itu bukan dari team kami. Mereka semua Biadap! Aliran sesat.” Teriak morgan dari jauh dengan suara yang ngos-ngosan.
“Saya Siap… Saya sudah Siap mati untuk Morgan…” kata Julia sambil menangis, sepertinya dia sudah tau ini bukan team dari Sm*sh tapi dia benar2 serius berani mati dengan tantangan itu. Saat itu aku melihat pemimpin itu mulai mengarahkan pistol kearah Julia. Dengan sekuat tenaga aku menerobos masuk kedalamnya untuk memcegah hal itu. Entah bagaimana akhirnya aku berhasil masuk kedalam dan langsung menutupi tubuh Julia dan langsung berkata, “jangan bunuh dia…!”
“pergi kau… atau kamu yang akan mati anjing!” teriak salah satu Anti Sm*sh.
“aku tidak peduli… dimana mata kalian? Membunuh korban yang tidak berdosa. Kalian bukan Tuhan. Tidak berhak mengambil nyawa siapa pun” teriakku kesal sekali. Rasanya ingin aku bunuh mereka satu per satu.
“Mati kau anjing homo!!!” teriak pemimpin anti Sm*sh itu benar langsung mengarahkan pistolnya dan mulai menembakku.
DUARRRRRRRRRRR!!!!!!!!!!
Jesus I believe in you… gumamku saat itu. Sambil kurasakan percikan darah sampai ke wajahku hingga mengalir banyak sekali kebadan hingga kakiku. Tidak kurasakan rasa sakit sama sekali, aku terus memejamkan mata dan percaya Tuhan telah memegangku.
“Morgan!!!” teriak semua orang serentak membuatku sadar bahwa darah yang memercik kewajahku adalah darah Morgan, sahabat yang menyelamatkan nyawaku.
Tiba-tiba si penembak langsung dikeroyok oleh semua orang disitu yang membela SM*SH ini termasuk anggota sm*sh. Rafael langsung merebut pistolnya dari sipembunuh itu lalu menembakkan beberapa kali hingga orang itu tewas kaku bersimbah darah. Kemudian beberapa Anti Sm*sh yang berpakaian hitam juga ditembak Rafael ketika masih melakukan perlawanan melihat pemimpinnya tertambak. Akhirnya polisi datang dan mereka semua menyerah dan mereka semua dibawa kekantor polisi. Terkecuali kami berempat yaitu aku, Julia, manager Sm*sh dan Morgan segera melarikannya ke UGD rumah sakit terdekat.
Tembakan tepat dihatinya ini membuat Morgan koma selama berhari-hari. Dan ketika 1minggu koma dokter mengumumkan bahwa hati Morgan telah busuk dan tidak bisa bertahan lama, dokter mengusulkan keluarga mereka untuk membeli hati yang masih berdetak dan bergolongan darah yang sama diluar negeri, biasanya yang terdekat adalah singapura.
“Sungguh tidak adil ini terjadi kepada Morgan” kata manejernya ini didalam ruangan ICU ditempat Morgan berbaring. Julia yang masih menangis dengan mata bengkak menatap menejernya. Lalu aku juga ikut menatapnya. Diruang itu Cuma kami berempat termasuk morgan.
“Morgan Selalu berkorban apa pun untuk sahabatnya. Waktu SMA dia juga mengorbankan perasaan dia kepada seseorang yg dia cintai hingga detik ini untuk seorang sahabatnya disingkawang dulu. Dia ceritakan semuanya itu pada saya sambil menangis. Katanya, sebenarnya dia sangat mencintai sahabat kecilnya. Hanya saja dia mencintai orang yg sama dicintai oleh sahabatnya. Akhirnya dia memilih pergi. Kedua dia juga pernah mengorbankan wanita yang dia cintai kepada Rafael karna Rafael suka sama wanita itu. Namanya Putri(anggap aja episode CINTA CENAT CENUT episode masadepan yang terakhir). Sekarang dia malah mengorbankan nyawanya.” Cerita menajernya.
“sahabat kecilnya…” kataku binggung.
“saya juga ngga pernah tahu siapa orang itu. Sahabat yg fotonya masih tersimpan rapi didompetnya”
“itulah Morgan yang kukenal… dia selalu ingin membahagiakan orang lain. Meski terkadang kebahagian orang menyakitkan buat dia. Dia tetap melakukannya. Dia seperti ibunya.” kata Julia sambil masih tersesak tangis lalu menatapku dan melanjutkan katanya, “aku benar-benar tidak ingin Morgan mati… Yul…”
Ku peluk erat Julia” Morgan tidak akan mati Jul,,, percaya deh…. Tuhan tau yg terbaik untuk Morgan. Dia orang baik…”
Saya langsung pergi membuka lemari ruangan itu yg menyimpan celana Morgan yang terakhir pakai. Aku menarik sebuah dompet, lalu kubawa keluar ruangan. Kubuka pelan-pelan. Dan kulihat foto yang tersimpan didepan dompet adalah foto Julia yang berbaju kuning ketika SMP dulu, dengan catatan dibelakang foto itu tertulis, CINTA ITU HARUS BERKORBAN… TAK SELAMANYA CINTA HARUS MEMILIKI… I LOVE YOU FOREVER…
Aku baru menyadari semua ini. Ternyata aku salah menilai dia. Kenapa dia tidak pernah bilang kepadaku semua ini. Everything will be happy ending kalo saja kamu bilang sejak awal… aku juga bisa berkorban Morgan. Jika tau itu dari dulu… Julia mencintaimu… begitu juga kamu… kenapa masih memikirkanku? Aku bukanlah sahabat yang egois…
Aku duduk sendiri dibangku tunggu ruang pengambil dirumah sakit itu. Disitu gelap karena sudah malam dan tak ada satu orang pun, hanya ada tv yang menyala dengan suara yg memberitakan berita yg lagi heboh diberbagai infotaiment. Yang ku dengar adalah… Sm*sh telah resmi diBubarkan dan salah satu anggota Sm*sh masuk penjara karena membunuh. Sepertinya itu Rafael. Dan Morgan diberitakan telah meninggal dunia karena korban pembunuhan kemarin. Dan persatuan resmi Sm*shblast dan Anti Sm*sh juga akhirnya dibubarkan. Aku tersisak menangis sendiri mendengar semua itu. Bukan hanya aku tapi banyak sekali pengemar Sm*sh selurah Negara menangis mendengar berita itu.
Akhirnya karena tidak tahan melihat Julia menangis. Aku akhirnya pergi kesuatu ruangan kosong dirumah sakit itu. Aku ingin semua happy ending. Aku membawa sebuah pistol, ku tembakan peluru itu menembus kepalaku. Lalu tiba-tiba semuanya gelap dan hilang kesadaran. Tapi aku merasakan banyak sekali suster-suster atau pun dokter yang datang menyelamatkanku. Tapi rasanya aku mati rasa. Aku meninggalkan catatan kecil ditangan kiriku dan foto Julia yg dari dompet Morgan itu.
Lalu morgan akhirnya sembuh mendapatkan donor hati dariku. Akhirnya mereka kembali menjadi pasangan kekasih untuk selamanya seperti yang mereka inginkan. Dan tidak ada lagi didompet morgan foto kecil itu tetapi digantikannya catatan terakhirku yg masih memiliki bekas darah yg sudah kering, meski begitu catatan itu masih dapat dibaca dengan jelas dan terukir selamanya dihati Morgan dan Julia.
Catatan terakhit itu:


“JULIA… SAVED MY HEART…
I GIVE MY HEART FOR MORGAN…
I WILL LOVE YOU INSIDE FOREVER…”
Yulio…
Lemon Tree…





***HAPPY ENDING***

11 komentar:

Unknown mengatakan...

koment dunk... kalo yg like,,,

mee mengatakan...

i like it...
eitss mau nanya,, foto yg be3 ma morgan itu bener bener kalian temenen atau ketemu terus foto bareng?

Unknown mengatakan...

iya... itu mereka mank temenan. itu karakter asli. sy cm nulis karakter tmn aja. soalnya dlu g satu kampung ama morgan. singkawang. hehehe... thx ya...

mee mengatakan...

ohh,, jadi yang be 2 ma morgan itu bukan kamu ya.. saya kira itu kamu. :)

QueenBlues mengatakan...

ide ceritanya kreatif dan endingnya bener2 gak trduga! :D

Unknown mengatakan...

hahaha @queen: tq so much....

kian kian mengatakan...

Bagus ceritanya po...
Idenya bgs. Kian2 like this story.

Via MorRa Saneldy mengatakan...

waw, seru bgt.. critanya jlas alurnya, klimaksnya jg g bsa d duga, g kyk crita biasa.. ini crita paling bgs dr smua crita yg prnah ak bca.. two thumbs up dh, bwt crita yg kren ini.. :bd

Anonim mengatakan...

Facts are stubborn things.

Loryta Chai mengatakan...

ceritanya gokil banget :D
Gx kebayang kalau Rafael bakal masuk penjara :D

Loryta Chai mengatakan...

ceritanya gokil banget :D
Gx kebayang kalau Rafael bakal masuk penjara :D