Google Translate

Rabu, 18 Mei 2011

"THE NEIGHBOUR" Part.4

Keluarga Rumah Kosong

*Note: buat temen2 yang belum baca part sebelumnya bisa cek postingan sebelumnya atau klik disini!
By: Poe Edyson

Dion kedepan pintu dan mengeluarkan pensil Spidol hitam dari saku celananya, lalu dia mengubah gambar icon Gentlement yang ada didepan pintu ruang toilet cowok, dengan menambahkan gambar rok segitiga pada icon toilet laki-laki.
Tristan menjaga-jaga apakah ada seseorang yang memperhatikan ulah jail kami dan Clinton menempelkan catatan yang bertulis “TOILET INI SEDANG RUSAK” pada pintu toilet perempuan dan menutupi icon Ladies itu. Sedangkan aku bersembunyi didalam toilet laki-laki didalamnya. Lalu sampailah keyko didepan pintu toilet yang diantaranya pintu toilet yang bertulisan sedang rusak dan toilet laki-laki yang icon diganti, lalu masuklah dia ketoilet itu.
“wah… ternyata wanita-wanita Indonesia pipis berdiri ya???” kata Keyko melihat tempat pipis laki-laki yang didesain untuk pipis berdiri. Lalu dia pun memasuki ruang toilet kecil itu yang biasanya digunakan untuk siswa toilet buang air besar itu dan ketika Keyko sedang pipis. Tiba-tiba saja semua keran air nyala semua dan airnya sampai penuh dan meluap kelantai-lantai. Tentu saja hal itu membuat Keyko takut karena tidak ada suara kehidupan diluarnya.


Kemudian disusul suara tangisan-tangisan yang lembut tapi menakutkan karna yang dia tahu, dia hanya sendiri. Segera keyko buru-buru menaikan celananya dan membuka pintunya dan beranjak pergi.
“DOR… DOR… DOR…” suara kedoran dari toilet sebelahnya.
Kembali mengulang suara kedoran itu membuat langkah Keyko terhenti.
Terdengar suara yang tidak jelas dan lemas seperti berbisik berkata: “tolong… to,,, long… aku,,, tolong… aku…”
Keyko menangis ketakutan, tapi dia tetap berusaha untuk bisa membantu orang yang ada ditoilet itu dan membukanya pelan-pelan.
Kre… ekkk…. Suara pintu tua berbunyi. Tapi dia tidak melihat apa-apa diruangan itu. Segera ia berteriak, “hantu…!!!” dan ketika ia berlari keluar aku keluar dengan kostum pocong dan memakai topeng siburuk rupa membuat dia semakin histeris berteriak sampai keluar pintu. Dan dia melihat banyak sekali orang diluar toilet yang binggung sampai tertawa melihat dia keluar ketoilet yang salah. Aku dan sahabatku tertawa puas sekali. Itu sangat menyenangkan bagi kami, bahkan ketika Keyko melihat icon toilet itu. Kertas dan icon gentlemen itu sudah diubah oleh Dion dan kawan-kawannya. Tentu hal itu membuat siswa baru itu menjadi sangat malu.
Akhirnya hujan reda dan aku pun meluncur pulang dengan mobil mewah milik Clinton yang dikemudi oleh Dion sampai didepan Salon mamaku, seperti biasanya sesampai disalon yang sekaligus rumah mama ini aku hanya masuk menyapa anak kakakku, atau yang disebut keponakan. Aku mempunyai 2 keponakan yang masih lucu dan lugu. Satu yang laki-laki berumur 8tahun bernama Vernando dan satunya perempuan berumur 6tahun bernama Verninda. Setiap aku pulang sekolah pasti mampir kesini untuk mengambil sepeda yang kutitipkan setiap siang sebelum menunggu jemputan temanku, itu dikarenakan aku dan ayahku sudah sejak lama tinggal berpisah dengan mama, kakak dan keponakanku. Rumah ayahku ada didalam komplek perumahan didalam sana, sedangkan rumah mama ada didepan kompleks. Meski pun aku dan teman-temanku suka tertawa dan gila-gilaan bersama disekolah, tapi didalam hati kecilku ini sangat sedih melihat keluargaku yang broken home seperti ini. Nah, untuk tidak mempersulit teman2ku menjemput, maka setiap jam 12.00 siang aku sudah siap menunggu mereka didepan rumah mama.
Setiap setelah pulang dari sekolah aku pulang menuju kerumah ayahku dengan mengunakan sepeda kesayanganku sambil membonceng keponakan kesayanganku secara bergilir setiap harinya kecuali minggu. Jika sore ini aku membonceng verninda maka besok adalah kokonya Vernando dan hari ini Verninda duduk didepan besi sepedaku yang biasa saya gunakan untuk membonceng mereka, karena sepeda sportku ini tidak ada boncengannya dibelakang. Aku melewati hampir 40-an rumah didalam komplek itu dan disepanjang jalan itu sepi sekali karena rata-rata anak-anak kompleks disitu sibuk ibadah magrib dimesjid kompleks. Seperti biasa sebelum sampe ketempat tinggalku, aku menceritakan keluarga aneh dirumah kosong tepat sebelah rumahku.
Keluarga yang tinggal didalam rumah itu sangat jarang sekali keluar rumah. Bahkan rumah itu seperti sebuah rumah kosong ditengah rumah-rumah yang mewah, hanya rumah itu yang warnanya kusam dan rusak-rusak didalamnya, sebenarnya didalam rumah itu ada keluarga yang terdiri seorang anak kecil yang berumur sekitar 8 tahun bernama Bella, dia itu sebenar cantik sayangnya disebelah matanya yang harusnya berwarna putih, tapi matanya berwarna merah seperti mata orang yang habis berendam lama didalam air dan setiap hari bella memegang sebuah boneka yang kusam dan menyeramkan. Oleh karena itu pula ia tidak ditemani oleh anak-anak seumurannya dikomplek itu. Malah sebagian besar anak-anak disitu mengejek Bella dengan mengatakan dia hantu. Kedua adalah kakak laki-lakinya yang bernama afen, ia sangat jarang keluar rumah jika siang hari, dikarenakan badannya yg amat kurus seperti pecandu narkoba dan sedikit cacat seperti luka bakar dihampir seluruh wajahnya. Ia sebenarnya juga seorang teman yang baik, hanya saja ia tidak percaya diri dengan lukanya itu. Dan satu lagi adalah ibunya bella, dia digambarkan tetangga seperti kuntilanak karena rambutnya yang panjang dan berantakan karena stress memikirkan suaminya dengan daster yg sudah tidak kelihatan warna putih lagi, karena katanya ibu Bella hampir tidak pernah ganti baju semenjak dia menjadi Gila. Hanya saja yang sering kelihatan adalah ibunya memotong rumput ditaman belakang rumah dengan parang arit yang berbentuk seperti bulan sabit atau tanda tanya yang biasanya digunakan oleh suku madura jaman dulu untuk memotong leher musuhnya. Nah… para tetangga disana biasanya menjadikan panggilan ‘mama Bella’ untuk menakuti anak-anak mereka supaya masuk kerumah menjelang malam.
“paman…, kenapa sampai hari aku ama koko tidak bisa melihat Bella ya? Padahal hampir setiap hari kerumah paman.” Kata verninda diperjalanan.
“justru itu yang paman binggung… padahal hampir semua anak-anak disini melihat dia, hanya saja anak2 disini nakal, mereka suka melempar batu kecil kerumah itu. Tapi vernin jangan seperti mereka ya? Vernin harus berteman sama dia, seperti paman berteman ama kakak Bella. Sebenarnya Bella sangat ingin berteman, karena dia kesepian setiap hari. Makanya bella suka nangis jika dimalam hari” jelasku sambil mengayuh sepeda.
“engga ah… vernin takut paman…”
“lah,,, gimana vernin mau temenan ama dia kalau takut. Dia itu teman yang baik. Nanti vernin dipinjamin boneka loh ama dia.”
“tapi vernin maunya kalo ada paman ya?”
“iya…”
“tapi… apakah Bella bukan Hantu, paman?”
“bukan…” kataku lalu memperlambat sepedaku, lalu berhenti didepan rumah kosong itu.
Langit sore diatas terlihat mendung dan menyedihkan karena sehabis menangis hujan. Matahari ditutupi awan seolah tak akan kembali lagi karena sinarnya sebentar lagi ditelan bumi digantikan gelap malam.
“afen…, Bella mana?” kataku pada seseorang didepan rumah itu.
“paman… paman ngomonk ama siapa? Tidak ada kakak afen diluar sini.” Kata vernin melihat pamannya yang sepertinya bicara dengan sesorang tapi tidak kelihatan.

To Be Continue...

*note: buat temen2 yang udah baca jgn lupa koment ya? thx so much uda setia baca dan ikut menunggu part lanjutannya. baca part 5 dipostingan berikutnya disini ya :D


Oh ya,,, baca selengkapnya juga di versi Novelnya, dengan judulnya yang sama,
 
The Neighbour
open The door if you dare
and discover the secret

Sipnosis
Cerita ini bukan berawal dari sebuah dongeng…
Bukan juga sebuah lagenda…
Tapi sebuah sejarah yang pernah ada…
Sejarah yang sudah menjadi mitos…
Mitos yang ditakuti oleh semua siswa disekolah itu…
It’s a True Story…

Berawal dari kenakalan siswa yang bernama Xmon,

dengan obsesinya yang besar untuk melihat hantu,
Dia mencoba membuka sumur angker yang sudah ditutup sejak 20 tahun yang lalu
dan masuk kekelas kosong yang dilarang dalam mitos.

Hingga suatu ketika…

hantu-hantu dalam imajinasinya menjadi benar-benar ada dan menerornya…
apakah yang sebenarnya terjadi dengan Xmon hingga dia terus-terusan dihantui keluarga aneh disebelah rumahnya?

Anda akan menemukan cerita kocak persahabatan, percintaan, budaya Tionghua, broken home hingga teror-teror yang membuat imajinasi anda ikut bermain…

Temukan jawabannya dalam rumah kosong itu,
Beranikah anda membuka pintunya dan menemukan jawaban akhirnya?

note: dapatkan segera novelnya!!!

bisa pesan online lewat penerbit Leutika Prio disini
atau hubungi (SMS) kontak dibawah ini
081388042525

bisa diantar langsung sampai kerumah loh...
Free ongkos kirim untuk se-jabodetabek
diluar itu bebas bebas ongkir jika pesan 5Exp

1 komentar:

Anonim mengatakan...

waahhh seru nch. . Jd penasaran nch. . . Lanjutkan ych. . Waiting.. :D