Google Translate

Kamis, 19 Mei 2011

"THE NEIGHBOUR" Part.5

Paman, Bella Datang!!!

*note: buat yang belum baca part sebelumnya cek di disini ya?

“paman… paman ngomonk ama siapa? Tidak ada kakak afen diluar sini.” Kata vernin melihat pamannya yang sepertinya bicara dengan sesorang tapi tidak kelihatan.
“ini kakak Bella didepan kamu…” kataku berhenti lalu seperti menanggapi seseorang. Mendengar kata didepan membuat vernin takut dan berkata dalam hati ‘pasti paman berbicara dengan Hantu’
“oh,,, ternyata dipojok situ. Sini Bella, jangan nangis gitu dunk… sini main ama verninda. Dia mau berteman sama kamu koq…”
“paman… vernin mau pulang.” Katanya verninda seperti ingin menangis.
“iya… iya… ya udah deh Bella, nanti kalo kamu mau main sama verninda kamu langsung kedor pintu rumah paman ya? Nanti verninda bukain. Ok?” kataku langsung memasuki kerumahku disebelahnya.
Didalam rumahku hanya ada aku dan ayah, tetapi setiap pulang sekolah hanya ada aku dan salah satu keponakan yang menemaniku. Karena sejak jam 5 sore ayahku sudah berangkat kerja dibakery martabak manis kami didepan kompleks dan aku biasanya menyusul setelah makan dan mandi sekitar jam tujuh aku sampai didepan kompleks setelah mengantarkan keponakanku pulang kerumah mama yang tidak jauh dari bakery kami. Seperti itulah rutinitasku setiap hari, siang sebagai pelajar, malam sebagai pelayan dibakery kecil milik ayahku.
“paman mandi dulu ya? Nanti kalo ada yang kedor pintu bearti bella ya? Kamu temenin aja ya?” kataku dengan keadaan telanjang badan dan sehelai handuk dibadan.
“engga ah… vernin takut. Vernin mau ikut paman aja ah…” tolak vernin.
“lah… paman mandi ditoilet masa kamu ikut??? Paman telanjang vernin mau liat? Hah???” kataku sambil berjalan menuju kamar mandi disebelah dapur.
“ngga… tapi kan takut sendirian” katanya sambil mengikuti langkah pamannya pelan-pelan .
“biasa juga vernin sendiri diruang tamu depan.”kataku sesampai didepan kamar mandi.
“abis paman si pake nakut-nakutin vernin… ngapain coba? Suruh si Bella kesini.” Kata vernin sambil melihat pintu utama disebelah ruang tamu sana, tapi begitu dia menatap balik kearah pamannya. Ternyata pamannya sudah ada dibalik pintu toilet itu.
“paman,,, paman… buruan…”
“ya ampun… baru mau mandi…”
“udah sono kedepan nonton tv. Kali aja ada Bella. Hahahaha…” ejekku membuat vernin semakin takut.
“aku nunggu didepan toilet aja. Wkwkwk…”

Kring,,, kring… kring… kring,,, suara telepon diruang ramu tiba-tiba berbunyi kencang terdengar sampai didapur.
“Vernin tolong paman angkat tlepnya dunk… itu pasti kakek vernin deh…” teriakku dari dalam.
“iya… paman.” Jawabnya polos lalu berlari kedepan.
“bilangin paman lagi mandi ya?”
Kring… kring… kring… kring…
“Halo…, halo… Hallooo…”
Tidak terdengar suara apapun dari sebalik telepon itu. Tiba-tiba ada suara desahan tak berdaya seperti suara tv yang kehilangan sinyal pada malam hari. Zezzzzz….
Dengan cepat vernin menutup telephone itu dan menjadi hening menyadarkan dia sedang sendiri didepan ruang tamu. Baying-bayangan bella kembali membuatnya takut.
Dor… Dor… Dor… suara pintu begitu mengagetinya.
Kring… kring… suara telephone kembali mengagetkannya dan segera diangkatnya.
“Halo… halo kakek… tolong…”
“halo… Bella… Bella ada disana? Tolong sampaikan kepadanya. Mama suruh dia pulang ya?” suara seorang laki-laki yang sepertinya kakak Bella.
Vernin langsung menutup panggilan itu. Ia gemetar, jari-jarinya kaku, ia berjalan kearah jendela kaca disamping pintu. Pelan-pelan ia membuka gorden jendela untuk melihat seseorang yang mengetuk pintu
Tapi diluar sana tidak ada apa-apa. Tapi dia kaget melihat sesuatu didepan pintu. Ada sebuah boneka kusam milik siBella sedang berbaring didekat pintu. Menyadarkan vernin bahwa ternyata bella ada disekitar dia. Verninda ketakutan dan berteriak dan lari menuju kamar mandi dapur dan belum sampai didapur tiba-tiba lampu semua ruangan mati semua.
“paman… paman Vernin takut.” Teriak vernin ditengah kegelapan dan tiba-tiba dia menabrak seseorang yang bertubuh lengket seperti lendir dibadannya mengingatkan dia akan kakak Bella yang memiliki luka bakar ditubuhnya.
“ampun kak afen…, paman tolong…!!! PAMAN!!!”
“iya… iya… ini paman. Bentar paman nyalain lampu dulu” kataku sambil memegang tangannya, lalu menyalakan lampu.
“Ya ampun paman ngagetin aja sih… badannya lengket-lengket gitu si?”
“iya nieh… paman belum selesai bilas, batu aja nyampoh eh lampunya mati.”
“paman… udahan belum? Vernind mau pulang.”
“kamu kenapa? Kan lampunya uda nyala. Paman bilas sebentar aja ya?”
“tapi pintunya jangan ditutup ya? Vernin ga lihat deh…”
“oke deh… paman buru deh…” kataku iba melihat mukanya sepertinya pucat sekali. Akhirnya setelah itu aku langsung membawanya pulang dan ke bakery ayahku.
Dikejauhan aku sudah melihat plank nama toko itu masih tertulis jelas “Bakery SWEET MARTABAK”, toko yang tempat penyajian ada didepan dan bisa disaksikan langsung oleh para custumer karena memasak martabak memang lumayan menarik perhatian pengunjung. Dibakery kecil itu tampak ramai, segara ku memarkirkan sepedaku dan membantu ayah membungkus kue pesanan dari tamu, ada beberapa pengunjung berdiri dari sebalik kaca estalase depan sambil-lihat martabak yang sudah jadi dan terpajang rapi. Aku dan ayah sibuk beberapa jam disana. Tetapi ketika menjelang jam 10 biasanya memang pengunjung berkurang, malah pada saat ini aku dan ayah duduk santai di meja kedua. Ayah sambil merokok dan aku sibuk baca majalah Misteri.
Tiba-tiba aku berdiri menghampiri tempat penyajian didepan dan berbicara pada seseorang dan aku tahu ayah terus memperhatikan percakapanku itu.
“Boleh mbak martabak manisnya?” kataku ramah seramah-ramahnya.
“…” perempuan berambutnya panjang dan berbaju hitam itu hanya diam.
“mau rasa apa mbak? Ada kacang, wijen, meses ceres, selai srikaya dan lainnya”
“…” perempuan itu lalu menunjuk kearah selai srikaya lalu pergi duduk dimeja ke-2 sebelah ayah duduk sambil menunduk kepala. Perempuan itu terlihat aneh dan menyeramkan. Tapi apakah mungkin hantu bisa mengunjungi bakery ini. Rasanya tidak masuk akal. Tapi aku tidak peduli, aku tetap harus membuatkan martabaknya dan...

To Be Continue...
By: Poe Edyson

*note: Thx all uda baca! jangan lupa komen ya!!! lanjutannya cek disini!

Oh ya,,, baca selengkapnya juga di versi Novelnya, dengan judulnya yang sama,
 
The Neighbour
open The door if you dare
and discover the secret

Sipnosis
Cerita ini bukan berawal dari sebuah dongeng…
Bukan juga sebuah lagenda…
Tapi sebuah sejarah yang pernah ada…
Sejarah yang sudah menjadi mitos…
Mitos yang ditakuti oleh semua siswa disekolah itu…
It’s a True Story…

Berawal dari kenakalan siswa yang bernama Xmon,

dengan obsesinya yang besar untuk melihat hantu,
Dia mencoba membuka sumur angker yang sudah ditutup sejak 20 tahun yang lalu
dan masuk kekelas kosong yang dilarang dalam mitos.

Hingga suatu ketika…

hantu-hantu dalam imajinasinya menjadi benar-benar ada dan menerornya…
apakah yang sebenarnya terjadi dengan Xmon hingga dia terus-terusan dihantui keluarga aneh disebelah rumahnya?

Anda akan menemukan cerita kocak persahabatan, percintaan, budaya Tionghua, broken home hingga teror-teror yang membuat imajinasi anda ikut bermain…

Temukan jawabannya dalam rumah kosong itu,
Beranikah anda membuka pintunya dan menemukan jawaban akhirnya?

note: dapatkan segera novelnya!!!

bisa pesan online lewat penerbit Leutika Prio disini
atau hubungi (SMS) kontak dibawah ini
081388042525

bisa diantar langsung sampai kerumah loh...
Free ongkos kirim untuk se-jabodetabek
diluar itu bebas ongkir jika pesan 5Exp

Thanx all... dibeli ya?

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Lanjutkan po.. Seru abis..

Anonim mengatakan...

Lanjutkan po, jǟϞƍαϞ lm2 Ɣª, penasaran nie.. Seru abis...

Anonim mengatakan...

Wiw.
Ɣɑ̣̇пƍ nomor 6,, lanjut,,
•‎​°ĉќ...°ĉќ...°ĉќ..•
Seru