Google Translate

Jumat, 20 Mei 2011

"THE NEIGHBOUR" Part.6

Anak Kecil Didalam lemari Itu

*note: Sambungan dari part.5, buat teman yang belum baca part sebelumnya bisa check langsung klik disini ya?



Aku menuangkan tepung martabak yg sudah menjadi cairan kental dan diputar dengan sendok agar tepung menyebar sampai kepinggir piring panas itu, dan ketika kuenya mengembang ku taburkan gula pasir secukupnya, sedikit kacang lalu oles selai srikaya dan diangkat panas-panas dengan sendok khusus lalu dioles mentega kembali supaya kuenya meresap halus dan wangi. Lalu, ku iris menjadi 3 potong, seolah asapnya ikut senang menyebar keudara berlomba-lomba dan kutaruh diatas piring dengan aroma gurih yg khas mengoda hidungku.
“Martabak manis ala Xmon sudah siap!” gumamku sendiri.


Ayahku menghampirku dengan penuh tanda tanya dan berkata,
“kamu bikini kue buat siapa? Tidak ada siapa-siapa disini?” sambil melihat disekeliling tokonya.
“Loh perempuan tadi yang pesan…”
“yg mana? Orang liat kamu ngomong sendiri koq!”
“ngomong sendiri?(mengerut kening) itu perempuan yg duduk di meja 2?” kataku sambil menunjuk ke salah satu bangku dimeja 2.
“mana? Mana? Ngawur kamu… udah jangan bercanda.”
“jadi ayah ga liat apa2? ayah serius???” bisikku lembut ketelinga ayah.
“iyah… jangan becanda ah! Uda malam”
“apa mungkin dia hantu ya?”
“emank kamu lihat apa?”
Aku menghampiri perempuan itu dengan gemetar dan merinding bulu roma. Begitu juga ayah.
“Silahkan mbak… martabaknya.”kataku setelah meletakkan piring itu dimeja dua.
Ayah was-was melihatku dari jauh, aku tau dia terus memperhatikanku, tapi aku mencoba duduk dibangku satunya lagi seolah aku ingin berteman dengan hantu itu. Tiba-tiba ayah mendekatiku pelan-pelan dan menatapiku curiga, sepertinya dia tau aku menyembunyikan sesuatu. Dia dekat dan semakin dekat kewajahku membuatku tidak tahan lagi menahan sesuatu yang ingin aku keluarkan.
“kamu mau ngerjain ayah ya???”
“Hahahahaha….”akhirnya keluar juga tawaku yg terbahak-bahak.
“kurang ajar kamu… meski kerap kali kamu kerjain ayah, tetap aja ayah kena lagi. Hampir aja ayah tertipu lagi.”
“hahahaha… orang bikin martabaknya buat sendiri koq… hahhahaha…” aku senang bukan main. Memang rasanya sangat puas jika kita berhasil ngibulin orang.
“ngga bagus loe… sering begitu. Nanti kalo orang jantungan bisa copot loe!”
“iya… sekali-kali ayah… lagian sepi begini…” akhirnya ketauan juga ulahku itu. Lalu perempuan itu pun pergi meninggalkan kami.
Sebenarnya perempuan itu hanya ada dalam imajinasi ku ayah.
Aku rindu untuk berteman dengan hantu. Hehe…
Keesokan siang didalam kelas sangat berisik, murid-murid kelas tiga sedang sibuk menghafal rumus pelajaran menjelang ulangan kelas dijam pelajaran yang pertama. Aku sudah menyimpankan sebuah buku jawaban dan rumus2 penting dibawah mejaku, dion dan beberapa siswa lainnya mencatat calon jawaban dimeja kayu mereka masing-masing, clintone sedang sibuk gemil dan tidak peduli. Sedangkan Tristan biasa-biasa saja setiap kali menjelang ujian. Sepertinya dia tidak pernah belajar saat menjelang ulangan. Tapi dia selalu bisa mendapatkan nilai sempurna. Tristan memang orang hebat. Bahkan aku sendiri tidak tahu kekurangan dia terletak dimana?
“Tristan, ntar jangan lupa bagi jawaban ya?” lontaran beberapa siswa dengan pernyataan yang selalu sama kepada Tristan. Begitu juga aku, dion dan Clinton. Dan seperti biasa dia hanya menanggapi kami dengan senyum yang menjanjikan.
Bel tiba-tiba berbunyi, guru pun langsung masuk kelas, dalam sekejap siswa yang tadi berantakan dalam kelas, kini menjadi rapi seperti susunan puzzle yang sudah sempurna.
“hari ini kita ulangannya pindah kelas ya! Karna bapak tidak mau ada jawaban diatas meja seperti kemarin. Tinggalkan semua barang-barang kalian. Kertas dan pen sudah disediakan.” Jelas guru laki-laki itu.
“yahh…Hufh…” ngeluh siswa serentak.
“ayo buruan, kalian pindah ke ruangan kelas lama yg dilantai 2 ya. Sebelah ruang LAB.”
“HAHHH!!!!” sebagian siswa kaget.
“kelas yang pernah ada anak kecil mati itu pak???” Tanya si Janny.
“ruang itu kan uda lama ga dipake pak?” protes beberapa siswa berlomba-lomba.
“hush! Sapa bilang ada orang mati. Sembarangan! Ini hanya sementara aja, lagian kemarin siswa kelas 3b juga ulangan disitu koq. Ga ada masalah. Ini hanya sementara ulangan aja. Jangan terlalu percaya Mitos yg ga jelas ya…”
Mendengar itu aku segera keluar dengan buru-buru dan berlari keruangan itu. Untuk memastikan apakah benar ruangan itu yang dipakai guru kami. Ternyata iya, dan lemari tempat dimana anak itu meninggal masih utuh disebelah kanan depan kelas. Hanya saja lemari itu tampak kotor dan berdebu. Aku mulai berpikir, pantas saja anak itu bisa meninggal didalam, ternyata memang lemari itu kendap udara, Memang masuk akal kawan. Aku adalah orang pertama yang memasuki ruangan itu. Memang menyeramkan melihat sebuah kelas kosong yang berwarna pudar seperti kembali keruang era tahun 70-an. Apa lagi belum ada orang didalamnya, ditambah cerita horror yang menjadi mitos membuat bulu romaku berdiri drastis ketika ku berdiri didepan kelas itu dengan pintu terbuka.
Akankah aku bisa melihat hantu diruangan ini?
Tidak lama kemudian semua siswa pun memenuhi bangku-bangku kosong diruangan itu. Ketika semua kertas dan pencil dibagikan semua siswa mulai serius mengerjakan soal itu, meski pun perasaan was-was masih dalam pikiran mereka, apalagi kumpulan mereka yang baru kemarin menceritakan mitos tentang anak itu.
Ketika ulangan berlansung dion terus resah karena takut, beberapa siswa yang lain juga ikut takut. Sedangkan Tristan yg tidak percaya hal ini pu juga ikut takut. Tiba-tiba saja…
Dor… DOR… DOORRR… suara kedoran begitu keras dari dalam lemari itu. Semua siswa kaget menatapinya. Sangat jelas suara terdengar datang dari arah lemari.
DOR… DORR… DORRR… kedoran itu semakin kencang kedua kalinya membuat beberapa siswi takut dan menangis.
“Tony, kamu buka pintu itu…, dan jangan ada yang panik” kata guru laki-laki itu kepada seorang siswa.
“tidak berani pak! Sumpah saya takut” nyerah siswa itu.
“Dion kamu saja yang buka!” kata guru itu menatap Dion.
“saya apa lagi pak!” nyerah Dion.
“kan kamu ketua kelas. Cepat! Atau kamu bapak hokum.”
“iya… iyaa…” jawab Dion dan segera berdiri. Sepertinya kaki dia bergantung beban 5KG sehingga membuat Dion amat sulit melangkah maju sampai kedepan pintu lemari itu. Perasaan was-was para siswa menyaksikan itu.
Dion mencoba berani membuka pintu itu. Padahal dia sambil memejamkan mata ketika itu.


Kreeek… suara lemari itu pelan dan menghanyutkan.
Semua siswa serentak berteriak?

To be Continue...

*note: Thx teman2 yang udah tunggu... jangan lupa request dan koment lagi ya? teman yang berbaik hati boleh dishare... lanjutannya disini... :D

Oh ya,,, baca selengkapnya juga di versi Novelnya, dengan judulnya yang sama,
 
The Neighbour
open The door if you dare
and discover the secret

Sipnosis
Cerita ini bukan berawal dari sebuah dongeng…
Bukan juga sebuah lagenda…
Tapi sebuah sejarah yang pernah ada…
Sejarah yang sudah menjadi mitos…
Mitos yang ditakuti oleh semua siswa disekolah itu…
It’s a True Story…

Berawal dari kenakalan siswa yang bernama Xmon,

dengan obsesinya yang besar untuk melihat hantu,
Dia mencoba membuka sumur angker yang sudah ditutup sejak 20 tahun yang lalu
dan masuk kekelas kosong yang dilarang dalam mitos.

Hingga suatu ketika…

hantu-hantu dalam imajinasinya menjadi benar-benar ada dan menerornya…
apakah yang sebenarnya terjadi dengan Xmon hingga dia terus-terusan dihantui keluarga aneh disebelah rumahnya?

Anda akan menemukan cerita kocak persahabatan, percintaan, budaya Tionghua, broken home hingga teror-teror yang membuat imajinasi anda ikut bermain…

Temukan jawabannya dalam rumah kosong itu,
Beranikah anda membuka pintunya dan menemukan jawaban akhirnya?

note: dapatkan segera novelnya!!!

bisa pesan online lewat penerbit Leutika Prio
disini
atau hubungi kontak (diSMS ya!) dibawah ini
081388042525

Thanx all...

moga terhibur dan menginspirasi...

dibeli ya...

7 komentar:

Anonim mengatakan...

Lanjutkan po. Dlm lemari άϑä ap, tau2 nya kucing Ɣª, hehehe cerita ny menegangkan.

Anonim mengatakan...

Wdo,, kena gantung ni,, ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ♡̬
Jangan lm2,, lnjutin,, .v.

Anonim mengatakan...

Wdo,, kena gntung e, ​​​•⌣•ћα•⌣•ћα•⌣•ћα•⌣• Jangan lm2,, qmi tgu lnjtan nya, .v.

Dewi mengatakan...

Wah crt'y seru n serem jg hehehe ^^

Lanjut'in lg donk crt'y,jd penasaran hehehe *_*

Anonim mengatakan...

Penasaran nihhh.....
Lanjutannya cepet donk....
"̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮

Anonim mengatakan...

Crita yg ne buat g t'ingat am ruang perpus yg ad d smp negeri slakau,asyik n m'nyramkan!

Andi Auliya (Ayu) mengatakan...

lnjut poe